Bangunangedung Gereja Katolik Santo Mikael menjulang tinggi yang menarik perhatian saya itu sempat saya foto pula. Gedung ini direnovasi pada masa Rm. FX. Yitno Puspohandoyo menjadi pastor paroki Gombong sejak 1 Agustus 2006. Perbaikan dilakukan pada lantai, tembok dan ornamen gereja. Lorong utara dan selatan dipasang atap dan lantainya Viewthe profiles of people named Gereja Katolik Santo Mikael. Join Facebook to connect with Gereja Katolik Santo Mikael and others you may know. Theclosest stations to Gereja Katolik Santo Mikael are: Jalan Kebon Jati 250 is 196 meters away, 3 min walk. Jalan Kelenteng, 209 is 355 meters away, 5 min walk. Jalan Pagarsih 4 is 718 meters away, 10 min walk. Santosanta Gereja Katolik Bulan September ( Ilustrasi : The Fall of the Rebel Angels - by : Luca Giordano (1660 - 1665) ) Favorit . Sebagaimana Israel, demikian juga Gereja senantiasa memandang Mikael sebagai pelindung, pembela Gereja dalam penganiayaan, godaan dan perpecahan. Umat Kristen mendirikan banyak gereja di atas bukit dan gunung Vay Nhanh Fast Money. Gereja Santo Mikael Kabupaten Lahat tidak hanya memiliki banyak destinasi wisata alam, seperti ratusan air terjun, ribuan megalitik, dan icon gunung jempolnya, tapi juga memiliki destinasi wisata religi, karena Kabupaten Lahat merupakan satu-satunya di Sumatera Selatan berdiri kokoh dua gereja tertua. Gereja yang berada di Desa Pajar Bulan dan Pagar Jati, Kecamatan Tanjung Sakti Pumi ini, dalam catatan sejarahnya dibangun pada tahun 1932, dan hingga saat ini belum mengalami banyak perubahan dari bangunan aslinya. “Sejarahnya Tanjung Sakti ini rencananya mau dijadikan pusat Pemerintahan Belanda. Tahun 1900 saja, penganut Katolik disini sudah 500 orang, sedangkan Palembang hanya 80 orang, itupun merupakan orang Eropa. Bahkan, di Wilayah Manna, berbatasan langsung dengan Tanjung Sakti, sudah ada Injil diterjemahan dalam bahasa daerah. Saat Jepang masuk terjadilah pembantaian disini,” jelas Fastor Titus, di Gereja Santo Mikael, Desa Pajar Bulan, saat berbincang dengan awak media. Menariknya, sebagian besar Pastor di gereja yang berada didekat perbatasan Sumatera Selatan – Bengkulu ini sengaja didatangkan dari Belanda. Pastor terakhir dari Belanda Van Kampen, yang meninggal dunia di Tanjung Sakti dan dimakamkan tidak jauh dari Gereja Santo Mikail. Sedangkan wilayah penyebaran Katolik dimulai dari Padang Sumatera Barat, dilanjutkan ke Wilayah Bengkulu, kemudian ke Tanjung Sakti Kabupaten Lahat. “Rencananya Tanjung Sakti ini mau pusat, karena waktu itu perkembangan begitu pesat disini. Kalau sekarang jumlah jemaat kita sekitar 400 orang lagi, itu pun sudah menyebar di Tanjung Sakti Pumi dan Pumu,” ujarnya. Berbagai peninggalan zaman penjajahan, seperti piano, buku dan makam-makam tua masih terawat dengan baik. Disisi lain, Titus mengaku, toleransi antar umat di Wilayah Tanjung Sakti sangat tinggi. Hal ini telah terjadi sejak zaman penjajahan sampai saat ini. “Berbagai pertimbangan menjadikan Tanjung Sakti sebagai pusat, sangat banyak, disini toleransi sangat tinggi. Ada Katolik yang ninggal, umat muslim pasti datang begitu juga sebaliknya,” beber Titus. Source Para Kudus – 29 September Santo Michael Malaikat agung Mikhael, Michael the Archangel, San Miguel Santo Mikhael adalah salah satu malaikat utama yang melayani Allah. Ialah yang memimpin para malaikat yang baik dalam pertempuran di surga melawan lucifer dan para pengikutnya; yang berakhir dengan kejatuhan Lucifer ke nereka. Dalam iman Kristen, Mikael dikenal sebagai pembela kaum beriman menghadapi serangan musuh. Cerita-cerita klasik tentang malaekat agung Mikael umumnya bersumber pada kitab Wahyu Yohanes yang menggambarkan pertentangan antara Yang Baik dan yang jahat. Dalam kitab wahyu, menulis “Mikael bersama malaekat-malaekatnya berperang melawan naga itu dan naga itu dibantu oleh malaekat-malaekatnya, tetapi mereka tidak dapat bertahan; mereka tidak mendapat tempat lagi di sorga. Dan naga besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis atau Satan, yang menyesatkan seluruh dunia, dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi, bersama-sama dengan malaekat-malaekatnya.” Why 127-9. Lalu Yohanes mendengar suara nyaring di surga “Sekaranglah saatnya Allah menyelamatkan umatNya! Sekarang Allah sudah menunjukkan kuasaNya sebagai Raja! Sekarang Raja Penyelamat Yang dijanjikanNya itu telah menunjukkan kekuasaanNya! Sebab, yang menuduh saudara-saudara kita di hadapan Allah siang dan malam, sudah dikeluarkan dari surga. Saudara-saudara kita sudah mengalahkan dia dengan darah Anak Domba itu, dan dengan Sabda Allah yang mereka kabarkan. Mereka rela mengorbankan nyawa mereka sampai mati. Sebab itu, hendaklah surga dan semua yang tinggal di dalamnya, bersuka ria! Tetapi celakalah bumi dan laut, karena iblis sudah turun kepadamu dengan amarah yang sangat besar. Sebab ia tahu bahwa waktunya tinggal sedikit.” Why 12 10-12. Mikhael bersama malaikat-malaikat baik telah mengalahkan lusifer dengan sahabat-sahabatnya. Orang-orang Kristen yang rela mengorbankan nyawanya sudah menang berkat darah Kristus dan Sabda Ilahi. Namun Setan tetap mau menjatuhkan manusia di hadapan Tuhan; setan tetap berusaha menjauhkan manusia dari Tuhan, sumber hidup abadi. Tetapi orang beriman yang bersekutu dengan Mikael akan menang. Mikael adalah pembela kaum beriman dari segala serangan musuh yang jahat. Bangsa Israel memandang Mikael sebagai pembelanya dalam segala penganiayaan, godaan dan perpecahan. Kitab Daniel mengungkapkan sbb ” . . . kemudian Mikael, salah seorang dari pemimpin-pemimpin terkemuka, datang menolong aku, dan aku meninggalkan dia di sana berhadapan dengan raja-raja orang Persia. . . ” Dan 1013. Sebagaimana Israel, demikian juga Gereja senantiasa memandang Mikael sebagai pelindung, pembela Gereja dalam penganiayaan, godaan dan perpecahan. Umat Kristen mendirikan banyak gereja di atas bukit dan gunung dengan nama Mikael. Banyak kerajaan seperti di Jerman; kota dan umat mempercayakan diri kepada pimpinan malaekat Mikael yang setia kepada Tuhan. Penghormatan kepada Mikael semakin besar setelah penampakannya di atas Gunung Gargano, Italia pada abad ke-5. Di atas gunung Gargano kemudian didirikan sebuah gereja megah untuk menghormati Mikael. Selain itu diceritakan bahwa sewaktu Roma terserang wabah, Paus Gregorius melihat malaekat Mikael tengah menghunus pedangnya di atas makam Kaisar Adrian, yang sekarang disebut Benteng Santo Angelo Benteng Santo Mikhael.

gereja katolik santo mikael